Britania Raya – Banyak kalangan yang meragukan ketika FA federasi sepakbola tertinggi Inggris memutuskan untuk menunjuk The Big Sam Allardyce sebagai pengganti Roy Hodgson, sebagaimana gagal sukses di Pesta Euro beberapa waktu lalu Roy Hodgson memutuskan untuk mundur dari kepelatihan, The Three Lions yang menjadi kandidat juara hanya mampu melangkah hingga kebabak 16 saja dan mereka dikalahkan tim anak bawang pendatang baru Islandia.
Jika mengukur dari prestasi jelas Sam Allardyce bukan lah sosok yang bergelimpangan dengan piala penghargaan dalam perjalanan kariernya selama ini sebagai pelatih, diusianya yang kini sudah memasuki 61 tahun The Big Sam belum ada catatan prestasi yang super untuk dibanggakan, oleh karenanya banyak pengamat meragukan keputusan pihak FA dalam hal ini.
Mulai berkutit didunia kepelatihan klub ditahun 1994 ketika itu melatih Blackpool ‘Big Sam’ tak sekalipun pernah membawa tim asuhannya menjuarai kompetisi selama melatih di Premier League liga kelas topnya Inggris, pernah menangani Bolton Wanderers, Newcastle United, Blackburn Rovers, West Ham United dan terakhir Sunderland kelas seorang Sam Allardyce adalah kelas pelatih menengah.
Tak kurang Allardyce sudah memimpin sebanyak 950 pertandingan sepanjang perjalanannya sebagai manager klub, inilah yang mungkin menjadi satu-satunya catatan positive yang menjadikan dirinya terpilih, akar gaya permainan Inggris sudah mengakar dalam dirinya ketika sepanjang kariernya dia hanya bersentuhan dengan klub-klub dan kompetisi didaratan Britania Raya.
Dalam jumpa pers pertama sam katakan kalau materi pemain pilihan yang dimiliki timnas Inggris saat ini adalah luarbiasa, dari barisan terdepan hingga kiper semua adalah pemain-pemain berbakat tidak kalah dengan tim The Three Lions pada edisi-edisi sebelumnya, diapun menilai seharusnya di Euro lalu tim ini mampu melangkah lebih jauh bahkan membawa pulang trophy.
Namun dirinya tidak berada dalam posisi mengkritik pelatih sebelumnya ucap Allardyce, dia hanya ingin katakan kalau dia akan memaksimalkan tim ‘super’ ini, berjodoh untuk melatih timnas adalah saatnya bagi Allardyce untuk tunjukkan kedunia kalau dia bisa berprestasi, tantangan yang ditunggu-tunggunya sejak lama yaitu melatih dilevel yang lain dari kebiasaanya.
“Melatih timnas ada bedanya dengan melatih klub, jika klub kita hanya memiliki armada terbatas ditimnas saya bisa memantau pemain yang menonjol di setiap klub untuk saya susun menjadi sebuah squad luarbiasa, ini adalah kesempatan bagi saya untuk membuat perubahan dalam karier saya dan saya akan tunjukkan kalau tim Inggris saat ini bisa raih prestasi dikancah International” ucap Allardyce.
“Saya sudah memiliki banyak pengalaman dalam melatih, saya sangat suka tantangan, saya datang kesini dan saya terima tantangan, dan saya merasa cukup tangguh untuk menjadikan tim ini sebagai pemenang, saya diberi sebuah warisan tim yang sempurna dan saya akan mengelolanya menjadi sebuah tim juara itu saja janji saya, saya rasa ini adalah pelabuhan terkahi dalam karier saya dan saya harus capai prestasi” tutup Allardyce.